Ekstrakulikuler Marawis/Hadroh Sekolah SMK Trimulia Jakarta merupakan ekstrakulikuler yang bernuansa Religi untuk meningkatkan iman seperti membaca sholawat kepada Rasulullah SAW.
Hadroh/ Marawis
Kompetensi Inti
- Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
- Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
- Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Dasar
- Dakwah Islam yang hingga kini tersus digalakan demi memberikan pemahaman keislaman yang kaffah bagi umat Islam. Berbagai media digunakan demi tersampaikannya nilai-nilai dakwah Islam. Tak terkecuali dengan seni marawis yang dapat pula dijadikan sebagai media dakwah.
Indikator Pencapaian Kompetensi
- Pengenalan alat musik marawis
- Pengenalan macam-macam pukulan (Tanya, jawab, ju 1 dan ju 2)
- Pengenalan jenis pukulan hajr, dumbuk, markis
- Memadukan jenis-jenis pukulan dalam lagu
- Penampilan variasi pukulan, gaya dan lagu
- Mengadakan marawis untuk siswi putri dan guru
- Mengadakan tarian zapin putra
Tujuan Pembelajaran
- Meningkatkan kreatifitas anak
- Menumbuhkan rasa kecintaan pada budaya Islam
- Menumbuhkan rasa seni dan keagamaan melalui lagu – lagu Islam
Materi Pembelajaran
Sejarah
Kesenian marawis berasal dari negara timur tengah terutama dari Yaman. Nama marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian ini. Secara keseluruhan, musik ini menggunakan hajir (gendang besar) berdiameter 45 Cm dengan tinggi 60-70 Cm, marawis (gendang kecil) berdiameter 20 Cm dengan tinggi 19 Cm, dumbuk atau (jimbe) (sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang, memiliki diameter yang berbeda pada kedua sisinya), serta dua potong kayu bulat berdiameter sepuluh sentimeter. Kadang kala perkusi dilengkapi dengan tamborin atau krecekdan [Symbal] yang berdiameter kecil. Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu
Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997, terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu zapin, sarah, dan zahefah. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira puada saat pentas di panggung, seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak, sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu.
Pukulan sarah dipakai untuk mengarak pengantin. Sedangkan zahefah mengiringi lagu di majlis. Kedua nada itu lebih banyak digunakan untuk irama yang menghentak dan membangkitkan semangat. Dalam marawis juga dikenal istilah ngepang yang artinya berbalasan memukul dan ngangkat. Selain mengiringi acara hajatan seperti sunatan dan pesta perkawinan, marawis juga kerap dipentaskan dalam acara-acara seni-budaya Islam.
- Alokasi Waktu
- 2 x 60 menit
- Metode Pembelajaran
- Pengenalan alat musik marawis
- Pengenalan macam-macam pukulan (Tanya, Jawab, dan Rempel)
- Pengenalan jenis pukulan hajr, dumbuk, markis
- Memadukan jenis-jenis pukulan dalam lagu
- Penampilan variasi pukulan, gaya dan lagu
- Mengadakan marawis untuk siswa Putra/Putri dan guru
- Kegiatan Pembelajaran
- Kegiatan pendahuluan
- Membaca doa sebelum memulai
- Membaca shalawat nabi
- Mempelajari teori irama musik
- Pembukaan melanturkan shlawat nabi dengan alat oleh senior
- Kegiatan Inti
- Mencakup ajaran islam ahlul sunnah waljamaah
- Mampu berkompetisi
- Mampu mengembangkan permainan alat
- Kegiatan penutup
- Membaca doa sebelum pulang
